Saat komunikasi maupun bernegosiasi, setiap orang tua boleh jadi
memiliki gaya yang berbeda. Ada beberapa gaya komunikasi yang dilakukan oleh
orang tua terhadap anak, diantaranya hard bargainer, collaborator,
conflict avoider, dan accomodator.
Beberapa gaya komunikasi tersebut dilatarbelakangi pengamatan
secara langsung oleh ahli atas perilaku orangtua terhadap anak-anaknya. Ada
yang bersifat keras, ada yang selalu mendengarkan, Ada yang bersifat
keras, ada yang selalu mendengarkan dan bekerja sama, senang menghindari
konflik, atau selalu mengikuti kemauan anaknya. Sebenarnya, setiap gaya
komunikasi tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Berikut
penjelasan dari gaya komunikasi tersebut:
Hard Bargainer
Ciri-ciri:
1. Bertipe keras kepala
dan jika memiliki pendapat juga keinginan maka ia akan mempertahankan sekuat
tenaga.
2. Memaksakan kehendak
karena semua aturan dirumah harus ia buat.
3. Merasa bahwa
pendapatnya selalu benar dan tepat.
4. Sulit mendengarkan
pendapat orang lain.
5. Senang mengancam dan
memberi hukuman.
Sisi Positif:
* Keputusan yang di dapat baik yang merupakan intruksi maupun
aturan dapat dibuat dengan cepat, tegas, dan efektif.
* Aturan dirumah dapat ditegakan dengan baik.
* Dapat memicu pola pikir anak, sehingga dia akan mempunyai alasan
dan pemikiran jika ingin melakukan sesuatu.
Sisi Negatif:
* Anak kurang memilki kebebasan untuk mengemukakan pendapat
sehingga kurang kreativitasnya.
* Anak merasa terkekang.
* Anak akan memiliki sifat membangkang jika mereka terus merasa
terkekang.
Collaborator
Ciri-ciri:
1. Menekankan kerjasama
dengan anak.
2. Bersifat terbuka
dengan segala permasalahan.
3. Fokus terhadap
kepentingan dan tujuan dan tidak merasa pendapatnya yang paling tepat.
Sisi Positif:
* Anak akan menjadi pribadi yang terbuka dan hangat terhadap
permasalahan yang mereka hadapi.
* Relasi dengan anak terjaga dengan baik.
* Anak merasa di dengarkan pendapatnya.
Sisi Ngatif:
* Keputusan yang diambil cenderung lambat dan tidak tegas.
* Anak bisa lepas kendali jika kurang pengawasan orangtua karena
tidak semua permasalahan harus didiskusikan dengan anak.
* Memerlukan energi dan waktu yang besar,karena segala hal harus
di diskusikan.
Conflict Avoider
Ciri-ciri:
1. Selalu menghindari
konflik dengan anak.
2. Jika anak melakukan
kesalahan orangtua tak mau menegur anak.
3. Cuek.
4. Tidak terlalu banyak
bicara.
5. Tidak banyak aturan.
6. Permisif.
Sisi Positif:
* Anak bebas berkreasi dan bereksperimen.
* Relasi oranftua dan anak terjaga dengan baik.
Sisi Negatif:
* Anak kurang tahu aturan.
* Anak tidak bisa belajar terhadap kesalahan yang dia perbuat.
* Anak tidak tahu mana yang baik dan mana yang buruk.
* Anak menjadi egois.
Accomodator
Ciri-ciri:
1. Selalu memenuhi
keinginan anak.
2. Menganggap relasi
lebih penting dari masalah itu sendiri.
3. Memberikan kebebasan
terhadap anak untuk berkomunikasi dan bereksploitasi.
4. Tidak banyak aturan
dan disiplin.
Sisi Positif:
* Anak merasa di dengarkan.
* Kreativitas anak tergali dengan optimal.
* Anak berani mengemukakan pendapat.
* Relasi orangtua dan anak terjaga.
Sisi Negatif:
* Anak akan manja.
* Anak menjadi tidak disiplin.
* Anak menjadi kurang pandai bernegosiasi karena pendapatnya
selalu dibenarkan.
Itulah 4 gaya komunikasi orangtua terhadap anak. Kita sebainya
lebih bijak dan memikirkan efek positif dan negatif dalam konteks mendidik
anak. Semoga artikel tersebut bermanfaat bagi anda semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar