Minggu, 12 Maret 2017

4 Gaya Komunikasi Orang Tua terhadap Anak yang perlu Anda Ketahui

Saat komunikasi maupun bernegosiasi, setiap orang tua boleh jadi memiliki gaya yang berbeda. Ada beberapa gaya komunikasi yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak, diantaranya hard bargainer, collaborator, conflict avoider, dan accomodator.  

Beberapa gaya komunikasi tersebut dilatarbelakangi pengamatan secara langsung oleh ahli atas perilaku orangtua terhadap anak-anaknya. Ada yang bersifat keras, ada yang selalu mendengarkan,  Ada yang bersifat keras, ada yang selalu mendengarkan dan bekerja sama, senang menghindari konflik, atau selalu mengikuti kemauan anaknya. Sebenarnya, setiap gaya komunikasi tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Berikut penjelasan dari gaya komunikasi tersebut:



Hard Bargainer
Ciri-ciri:
1. Bertipe keras kepala dan jika memiliki pendapat juga keinginan maka ia akan mempertahankan sekuat tenaga.
2. Memaksakan kehendak karena semua aturan dirumah  harus ia buat.
3. Merasa bahwa pendapatnya selalu benar dan tepat.
4. Sulit mendengarkan pendapat orang lain.
5. Senang mengancam dan memberi hukuman.

Sisi Positif:
* Keputusan yang di dapat baik yang merupakan intruksi maupun aturan dapat dibuat dengan cepat, tegas, dan efektif.
* Aturan dirumah dapat ditegakan dengan baik.
* Dapat memicu pola pikir anak, sehingga dia akan mempunyai alasan dan pemikiran jika ingin melakukan sesuatu.

Sisi Negatif:
Anak kurang memilki kebebasan untuk mengemukakan pendapat sehingga kurang kreativitasnya.
* Anak merasa terkekang.
* Anak akan memiliki sifat membangkang jika mereka terus merasa terkekang.

Collaborator
Ciri-ciri:
1.  Menekankan kerjasama dengan anak.
2. Bersifat terbuka dengan segala permasalahan.
3.  Fokus terhadap kepentingan dan tujuan dan tidak merasa pendapatnya yang paling tepat.

Sisi Positif:
Anak akan menjadi pribadi yang terbuka dan hangat terhadap permasalahan yang mereka hadapi.
* Relasi dengan anak terjaga dengan baik.
* Anak merasa di dengarkan pendapatnya.

Sisi Ngatif:
Keputusan yang diambil cenderung lambat dan tidak tegas.
* Anak bisa lepas kendali jika kurang pengawasan orangtua karena tidak semua permasalahan harus didiskusikan dengan anak.
* Memerlukan energi dan waktu yang besar,karena segala hal harus di diskusikan.

Conflict Avoider
Ciri-ciri:
1. Selalu menghindari konflik dengan anak.
2. Jika anak melakukan kesalahan orangtua tak mau menegur anak.
3. Cuek.
4. Tidak terlalu banyak bicara.
5. Tidak banyak aturan.  
6. Permisif.

Sisi Positif:
Anak bebas berkreasi dan bereksperimen.
* Relasi oranftua dan anak terjaga dengan baik.

Sisi Negatif:
Anak kurang tahu aturan.
* Anak tidak bisa belajar terhadap kesalahan yang dia perbuat.
* Anak tidak tahu mana yang baik dan mana yang buruk.
* Anak menjadi egois.

Accomodator
Ciri-ciri:
1. Selalu memenuhi keinginan anak.
2. Menganggap relasi lebih penting dari masalah itu sendiri.
3. Memberikan kebebasan terhadap anak untuk berkomunikasi dan bereksploitasi.
4. Tidak banyak aturan dan disiplin.

Sisi Positif:
Anak merasa di dengarkan.
* Kreativitas anak tergali dengan optimal.
* Anak berani mengemukakan pendapat.
* Relasi orangtua dan anak terjaga.

Sisi Negatif:
Anak akan manja.
* Anak menjadi tidak disiplin.
* Anak menjadi kurang pandai bernegosiasi karena pendapatnya selalu dibenarkan.

Itulah 4 gaya komunikasi orangtua terhadap anak. Kita sebainya lebih bijak dan memikirkan efek positif dan negatif dalam konteks mendidik anak. Semoga artikel tersebut bermanfaat bagi anda semua.

Tidak ada komentar: